Kamis, 29 Agustus 2024

KEGIATAN DISEMINASI (BERBAGI PRAKTIK BAIK) PEMBELAJARAN BERBASIS KASIH SAYANG


BERBAGI PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN BERBASIS KASIH SAYANG

Oleh Nupita Indriyani


    Pada abad ke-21, pendidikan menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks dan dinamis. Kemajuan teknologi, perubahan sosial, serta kebutuhan ekonomi global menuntut sistem pendidikan untuk beradaptasi dan mengembangkan pendekatan baru. Tantangan tersebut digambarkan sebagai berikut :


    Pendidikan berbasis kasih sayang memegang peran penting dalam menghadapi tantangan-tantangan di abad 21. Diperlukan perubahan paradigmatik dalam sistem pendidikan dimana pemerintah, lembaga pendidikan, dan guru harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi generasi milenial serta memastikan mereka siap untuk menghadapi tantangan masa depan dengan kepribadian baik, pengetahuan, dan keterampilan yang relevan. Adapun solusi untuk tantangan tersebut adalah pendidikan dengan kasih sayang yang disertai dengan mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam pembelajaran untuk membentuk kepribadian, pengetahuan dan keterampilan.

Penerapan Pembelajaran Berbasis Kasih Sayang diantaranya dapat membentuk kepribadian dan pengetahuan siswa :







DOKUMENTASI KEGIATAN BERBAGI PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN BERBASIS KASIH SAYANG :



























Berikut adalah video dokumentasi pembelajaran berbasis kasih sayang :

https://youtu.be/F2pHXlw3WnM?si=gV_9b7hnBfa9FIi8 

Sabtu, 22 September 2018

Sanggar “yang Muda yang Berkarakter” sebagai Wadah Pencetak Generasi Penerus Masa Depan

Pemuda merupakan pelaku perubahan suatu bangsa. Siswa SMP sampai SMA bahkan mahasiswa adalah pemuda atau dapat dikatakan bibit-bibit unggul yang kelak akan memimpin bangsa ini. Namun kini tidak sedikit pelajar yang terjebak dalam perilaku negatif seperti aksi tawuran, kekerasan dan bentrokan pelajar atau mahasiswa bahkan tidak jarang pula yang terlibat pemakaian barang haram seperti ekstasi, shabu, ganja dan sejenisnya. Selain itu, banyak pemuda khususnya mahasiswa yang hanya kuliah, tidak berusaha menambah softskill dibidang lain sehingga ditakutkan setelah wisuda nantinya mereka tidak memiliki kesiapan mental dan kedewasaan untuk menghadapi persaingan di dunia usaha/industri. Padahal apabila perilaku tersebut terus dipelihara maka akan berpotensi merusak pribadi para pemuda bangsa ini. Pelajar memasuki masa remaja yang penuh dengan keegoan, kelabilan yang sedang mencari identifikasi diri atau karakter. Sedangkan mahasiswa merupakan cendekiawan muda yang seharusnya mampu memberikan sentuhan yang positif kepada bangsa ini melalui kecerdasan dan keahlian yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan peran mahasiswa sebagai agent of change, yang seandainya diterapkan dengan baik akan menyebabkan perubahan yang baik untuk kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu, pemuda baik pelajar maupun mahasiswa seharusnya dipersiapkan sejak dini dan dapat berkolaborasi untuk bersama-sama menjadi pribadi yang cerdas dan berkarakter. Berkarakter disini maksudnya berkepribadian dan berperilaku sedangkan pendidikan karakter merupakan salah satu upaya yang tepat untuk menanamkan aspek nilai-nilai luhur bangsa sehingga melahirkan generasi pemuda yang amanah untuk memimpin dan menyejahterakan bangsa ini.

Senin, 27 April 2015

Belanda Ramah Lingkungan, Tangkal Emisi Karbon Dioksida dengan Green House



Holland Writing Competition 2015
Tema : Tanah


BELANDA RAMAH LINGKUNGAN, TANGKAL EMISI KARBON DIOKSIDA DENGAN GREEN HOUSE

Belanda secara fisik hanyalah negara kecil, berdasarkan data per Juli 2005 luas wilayah 41.526 km2 namun kepadatan penduduk Belanda telah mencapai 395 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk 16.407.491 jiwa. Apabila kepadatan penduduk tidak diimbangi pengelolaan sumber daya yang optimal akan memicu tingkat kemiskinan suatu negara. Hal tersebut tidak berlaku untuk Belanda karena negeri kincir angin ini telah berhasil menginovasi berbagai sumber daya di berbagai sektor. Salah satunya sektor pertanian, Belanda mempunyai potensi alam yang cukup baik untuk pertanian walaupun lahannya tidak luas namun Belanda mampu menjadi negara yang dapat mencukupi kebutuhan pangan di negaranya tanpa mengimpor bahkan menjadi negara pengekspor pertanian. Hasil pertanian yang turut menyumbang devisa negara cukup besar adalah bunga tulip, Belanda meraup devisa US$ 2,4 miliar hanya dari ekspor langsung bunga tulip ini. Negara Belanda mampu membuat bunga liar pegunungan ini menjadi sebuah industri yang menjanjikan.

Jumat, 26 Desember 2014

Harapanku


Tahun tak lama lagi akan berganti, suka duka, susah senang, tangis bahagia telah kita lalui dan banyak hikmah yang bisa kita petik..selamat tinggal 2014, welcome to 2015. Instropeksi semua kesalahan dan kekhilafan kita di tahun 2014, dan diperbaiki di tahun 2015. Doaku semoga 2015 lebih baik dari 2014...semakin diperlancar rejeki dan jodoh yang terbaik menurut-Mu untukku ya Allah.

Jumat, 07 November 2014

My Nearest Dream

Alhamdulillah saat ini saya telah menjadi guru di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di daerah Purwodadi. Untuk saat ini saya memang masih menjadi guru honorer sehingga gajinya pun masih pas-pasan. Tapi tidak masalah..selama doa orang tua serta orang2 tersayang menyertaiku, saya akan lebih bersemangat dan yakin bisa meraih cita-cita yang telah saya ukir sejak SD yaitu menjadi seorang guru sejati. Memang tidak mudah menjadi seorang guru atau pendidik, tapi saya akan senantiasa belajar dan bersabar dalam menyalurkan ilmu yang saya miliki kepada para siswa. 

Selasa, 04 November 2014

Memories in PRP Untan 2013

Pekan Raya Pendidikan (PRP) menghantarkan saya menjejakan kaki di tanah borneo untuk yang pertama kalinya. Tepatnya tanggal 6 Mei 2013 pukul 15.50 WIB saya dan kak aras begitu saya menyapanya (kawan baru sesama finalis) tiba di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat dan kami langsung dijemput oleh panitia PRP kemudian diantar ke wisma tempat kami akan menginap selama beberapa hari ke depan. Tanggal 7 Mei 2013 waktunya lomba artikel tingkat SMA se-Kalbar dengan jumlah finalis 3 orang (dek Meiry, dek Annisa, dek Riska) dan lomba artikel tingkat Nasional dengan jumlah finalis 5 orang (saya, kak Aras, Taufik, Ipung, Ihsan), ini berarti saatnya mempertanggungjawabkan hasil tulisan kami dan pengundian urutan presentasi pun dimulai. Dengan hati dag dig dug..hehe, saya ambil undian dan ternyata saya dapat urutan presentasi no.2 dari belakang atau dengan kata lain saya mendapatkan urutan ke-7, alhamdulillah. Yang bikin saya tambah deg-degan adalah para juri yang luar biasa hebat dan kritis yang seakan siap membantai kami, hehe..

Senin, 03 November 2014

Goresan Pena Masa Lalu



Kawan2…maaf ya sudah lama sekali saya tidak sharing melalui blog ini. InsyaAllah nanti kalau ada kesempatan saya akan ceritakan sedikit pengalaman selama masa2 vakum menulis kemarin, semoga tidak lupa yaa..hehe

Oia, tadi saya iseng2 search nama saya di google,terus coba tebak apa yang saya temukan?