Pekan
Raya Pendidikan (PRP) menghantarkan saya menjejakan kaki di tanah borneo untuk
yang pertama kalinya. Tepatnya tanggal 6 Mei 2013 pukul 15.50 WIB saya dan kak aras
begitu saya menyapanya (kawan baru sesama finalis) tiba di Bandara Supadio,
Pontianak, Kalimantan Barat dan kami langsung dijemput oleh panitia PRP kemudian
diantar ke wisma tempat kami akan menginap selama beberapa hari ke depan. Tanggal
7 Mei 2013 waktunya lomba artikel tingkat SMA se-Kalbar dengan jumlah finalis 3
orang (dek Meiry, dek Annisa, dek Riska) dan lomba artikel tingkat Nasional dengan
jumlah finalis 5 orang (saya, kak Aras, Taufik, Ipung, Ihsan), ini berarti saatnya
mempertanggungjawabkan hasil tulisan kami dan pengundian urutan presentasi pun
dimulai. Dengan hati dag dig dug..hehe, saya ambil undian dan ternyata saya dapat
urutan presentasi no.2 dari belakang atau dengan kata lain saya mendapatkan urutan
ke-7, alhamdulillah. Yang bikin saya tambah deg-degan adalah para juri yang
luar biasa hebat dan kritis yang seakan siap membantai kami, hehe..
Presentasi yang pertama disampaikan oleh
dek meiry, presentasi kedua disampaikan oleh dek Annisa selanjutnya presentasi terakhir
dari kubu lomba artikel tingkat SMA se-Kalbar yaitu dek Riska. Presentasi berikutnya
dari kubu lomba artikel tingkat nasional diawali oleh presentasi Taufik. Finalis
ke-5 yaitu Ipung dengan karyanya yang berjudul “Membangun Pendidikan Intelektual Muda Berbudaya "SENSI" (Berbudaya
Bersikap Toleransi) di Tengah Era Modernisasi Budaya Global“. Finalis ke-6
yaitu Kak Aras dengan karyanya yang berjudul “Permasalahan Upaya Pelestarian Kebudayaan Jawa yang dihadapi Guru SDN
2 Berkoh”. Dan tibalah waktunya presentasi oleh finalis ke-7 yaitu saya dengan
judul “Acer (Armada Cerdas) sebagai Wahana
Pengenalan Budaya Indonesia dan Penggunaan Cerdas Internet”. Jujur saya sangat
deg-degan karena teringat kritikan dari dosbing 3 hari sebelum saya berangkat ke
Pontianak sewaktu beliau mengoreksi power
point yang saya buat. Beliau mengatakan “bahasan
kamu kurang kuat dan ide kamu sangat sederhana, jadi perbaiki untuk lebih
detail lagi serta ungkap kelebihan idemu ini”.
Setelah mendengar hal itu, saya pun meneteskan air mata..terasa dipecut dan terpacu untuk yakin bias memperbaiki kekurangan dalam karya tulis saya dan berusaha lebih baik lagi. Saya cari buku ini itu yang berhubungan dengan karya saya dan berusaha memperbaiki sesuai masukan serta kritik dari beliau. Selain berusaha saya pun tidak lupa berdo’a kepada Allah SWT, smoga presentasi saya diberi kelancaran dan dapat memberikan yang terbaik menurut-Nya. Kembali ke laptop, setelah presentasi tibalah waktunya saya menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh para dewan juri. Pertanyaan demi pertanyaan saya jawab dengan tenang, sampai pada 1 pertanyaan terakhir yang cukup membuat saya bingung dan tergelitik. Begini pertanyaannya, “berapa jam dalam sehari kamu baca buku?” karena saya benar-benar jarang baca buku apalagi saya juga kerja part time kemudian saya jawab “berapa jam yapak…ya kira2 2 jam sudah maksimal pak ^_^”. Juri pun tertawa dan menjawab “idealnya orang membaca buku itu 8 jam per hari mbak, bagaimana mungkin kamu mengajak orang membaca sedangkan kamu jarang membaca.”. Walaupun penjelasan dari juri melemahkan saya namun saya pun tetap mencoba tersenyum dan menjawab “iya ya pak, hehe”. Presentasi selanjutnya ditutup oleh Ihsan dengan karyanya yang berjudul“IFL (Indonesian Folksong in Learning) PemanfaatanLagu Daerah dalam Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal”.
Setelah mendengar hal itu, saya pun meneteskan air mata..terasa dipecut dan terpacu untuk yakin bias memperbaiki kekurangan dalam karya tulis saya dan berusaha lebih baik lagi. Saya cari buku ini itu yang berhubungan dengan karya saya dan berusaha memperbaiki sesuai masukan serta kritik dari beliau. Selain berusaha saya pun tidak lupa berdo’a kepada Allah SWT, smoga presentasi saya diberi kelancaran dan dapat memberikan yang terbaik menurut-Nya. Kembali ke laptop, setelah presentasi tibalah waktunya saya menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh para dewan juri. Pertanyaan demi pertanyaan saya jawab dengan tenang, sampai pada 1 pertanyaan terakhir yang cukup membuat saya bingung dan tergelitik. Begini pertanyaannya, “berapa jam dalam sehari kamu baca buku?” karena saya benar-benar jarang baca buku apalagi saya juga kerja part time kemudian saya jawab “berapa jam yapak…ya kira2 2 jam sudah maksimal pak ^_^”. Juri pun tertawa dan menjawab “idealnya orang membaca buku itu 8 jam per hari mbak, bagaimana mungkin kamu mengajak orang membaca sedangkan kamu jarang membaca.”. Walaupun penjelasan dari juri melemahkan saya namun saya pun tetap mencoba tersenyum dan menjawab “iya ya pak, hehe”. Presentasi selanjutnya ditutup oleh Ihsan dengan karyanya yang berjudul“IFL (Indonesian Folksong in Learning) PemanfaatanLagu Daerah dalam Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal”.
Setelah presentasi selesai dan berjalan dengan lancar,
1 hari kemudian tibalah saatnya pengumuman pemenang. Hati saya kembali dag dig
dug…pengumuman di mulai untuk kubu lomba artikel mahasiswa tingkat nasional untuk
juara harapan 2 jatuh kepada Ipung, juara harapan 1 jatuh kepada Taufik, juara
3 jatuh kepada kak Aras. Finalis yang tersisa di tempat duduk tinggal 2 orang
yaitu saya dan Ihsan sedangkan yang belum diumumkan juara 1 dan 2. Saya tidak berharap
banyak karena saya sudah bersyukur dan tidak menyangka sampai di posisi ini
yang penting saya sudah berusaha optimal dan semoga hasilnya nanti merupakan hasil
yang terbaik menurut-Nya. “dan juara ke-2 dalam lomba artikel mahasiswa tingkat
nasional PRP UNTAN 2013 jatuh kepada Nupita Indriyani dari Universitas Negeri
Semarang”. Alhamdulillah..1 kata yang langsung saya ucapkan, thanks to Allah. Juara 1nya pasti tidak salah
lagi yaitu Ihsan, selamat ya kawand ^_^. Untuk lomba artikel tingkat SMA
se-Kalbar juara 1 diraih oleh dek Riska, juara ke-2 dek Annisa dan juara ke-3
dek Meiry..slamat untuk semuanya. Ini ada sedikit dokumentasi ketika sesi foto2
setelah pembagian hadiah. Bonus hadiah, pengalaman dan saudara baru yang telah
Allah anugrahkan kepada saya sungguh luar biasa dan sangat saya syukuri…Alhamdulillah.
Di akhir tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa untuk meraih kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan, harus dilalui dengan keyakinan, usaha dan doa serta dibumbui oleh perasaan sedih, senang, marah, galau dan lain sebagainya.Allah berfirman di dalam Hadist Qudsi, “Aku adalah seperti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan beserta hamba-Ku bila ia (berdoa) memanggil-Ku”. Untuk itu sobat, kita harus berpikir positif dan yakin, karena apa yang kita prasangkakan kepada Allah SWT maka itu yang akan Dia berikan. Kalau pikiran kita pasti berhasil, ya ujungnya berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar